Apakah peluang bisnis?
Peluang bisnis adalah suatu ide yang menarik atau usulan yang memberi kemungkinan
imbalan bagi pemodal atau orang yang mengambil risiko. Peluang bisnis pada dasarnya adalah kebutuhan pelanggan yang ditanggapi dengan penyediaan produk atau jasa yang menciptakan atau menambah nilai bagi pembeli atau pemakai akhir.
imbalan bagi pemodal atau orang yang mengambil risiko. Peluang bisnis pada dasarnya adalah kebutuhan pelanggan yang ditanggapi dengan penyediaan produk atau jasa yang menciptakan atau menambah nilai bagi pembeli atau pemakai akhir.
Perbedaan antara ide dengan
peluang
Ide yang baik belum tentu merupakan peluang bisnis
yang baik.
Pertimbangkan, lebih dari
50% dari seluruh produk baru gagal.
Jadi, apa
yang mengubah
suatu ide
menjadi peluang
bisnis ?
Secara sederhana, pendapatan melebihi Biaya =
keuntungan.
Perhatikan ciri-ciri dari peluang
bisnis yang baik.
Mengidentifikasi dan Menilai Peluang Bisnis
Melihat, mencari dan bertindak terhadap peluang
adalah salah
satu ciri
pengusaha
sukses dimana-mana.
Ini juga merupakan dasar untuk memulai dan menjalankan
usaha yang sukses.
Hal ini tidak hanya
melibatkan
kegiatan
membangkitkan ide dan
mengenali
peluang,
tetapi juga
menyaring
dan mengevaluasi
peluang untuk menentukan ide
bisnis yang paling layak dan paling menarik untuk dilaksanakan.
Namun demikian, ide yang baik belum tentu merupakan peluang bisnis yang baik. Sebagai contoh,
Anda
mungkin telah menemukan suatu
produk yang cemerlang dari segi teknis
namun pasar mungkin belum siap menerimanya. Atau ide itu mungkin cukup realistis, tetapi tingkat
persaingan dan sumberdaya
yang dibutuhkan sedemikian
rupa
sehingga
tidak layak
untuk diwujudkan.
Kadang-kadang bahkan pasar yang siap untuk ide itu, tetapi imbalan investasinya tidak dapat diterima. Erat kaitannya dengan hal ini adalah fakta bahwa lebih dari 50% dari semua produk baru gagal. Memang,
bagi penemu
atau pendukung modal, ide itu
kelihatan bagus, namun
jelas tidak lulus pengujian pasar.
Jadi, apa yang mengubah suatu ide menjadi peluang bisnis?
Jawabannya yang sederhana
adalah bila pendapatan melebihi biaya =
keuntungan.
Ciri-ciri peluang bisnis yang baik
Peluang bisnis yang baik
adalah yang memenuhi,
atau
mampu memenuhi beberapa kriteria berikut :
· Permintaan yang
nyata,
yaitu
merespon
permintaan atau
kebutuhan
yang
tidak dipenuhi dari para pelanggan yang mampu membeli dan menerima pilihan itu
· Imbalan
investasi (return
on investment), yaitu menghasilkan imbalan yang mantap, tepat waktu, dan cukup memadai untuk risiko yang dihadapi dan upaya yang diperlukan
· Kompetitif, yaitu sama dengan
atau
lebih baik
– dari
sudut pandang pelanggan dibandingkan dengan
produk atau jasa lain yang tersedia.
· Mencapai
tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi
dari orang
atau organisasi yang mengambil risiko
· Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan, yaitu terjangkau oleh wirausahawan dalam hal
sumberdaya,
kompetensi, persyaratan hukum,
dsbnya.
Mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis
Ide
dan peluang harus disaring
dan dinilai kelayakannya
setelah ide dan peluang diidentifikasikan atau dibangkitkan.
Ini bukan tugas yang mudah tapi sangat
penting.
Kegiatan ini bisa membedakan
antara keberhasilan dengan kegagalan, antara
memburu keuntungan dengan kehilangan semua
yang
Anda miliki. Meskipun
kegiatan ini
tidak menjamin kesuksesan – dan sesungguhnya
tak ada
sesuatupun
didunia yang bisa menjaminnya, kecuali
campur tangan dari Yang Maha Kuasa – namun akan
membantu
meminimumkan risiko dan kemungkinan gagal.
Mengidentifikasi dan
menilai peluang bisnis pada dasarnya
adalah
menentukan risiko dan imbalan/keuntungan yang mencerminkan faktor-faktor berikut ini:
· Industri dan pasar. Adakah pasar untuk ide
itu? Adakah pelanggan – yaitu orang memiliki uang yang mampu dan mau membeli produk atau jasa
Anda?
Bisakah
Anda
memenuhi apa yang mereka butuhkan
atau inginkan? Berapa
banyak
jumlah mereka?
· Lamanya ‘Jendela
Peluang’. Bisakah
Anda menciptakan
atau meraih peluang
itu selagi
masih ada?
· Tujuan
pribadi dan kompetensi wirausahawan. Apakah Anda benar-benar
ingin terjun ke
bidang usaha
itu?
Apakah Anda punya
segala yang dibutuhkan?
Apakah Anda
cukup termotivasi?
· Tim Manajemen. Siapa saja
yang
akan terlibat bersama
Anda
dalam bisnis
ini?
Apakah mereka mempunyai pengalaman, pengetahuan, kontak, atau atribut lain yang diperlukan?
· Persaingan. Siapa
saja pesaing Anda?
Apakah
Anda mempunyai suatu yang diinginkan
oleh
pelanggan
tapi tidak dimiliki
oleh pesaing
Anda? Sebagai contoh, bisakah Anda
memproduksi
atau memasarkan dengan harga yang
lebih murah?
· Kebutuhan
modal, teknologi, dan sumberdaya lainnya. Berapa banyak modal, teknologi, atau sumberdaya lain yang diperlukan? Apakah anda sudah mempunyainya atau dapatkah Anda memperolehnya?
· Lingkungan. Apakah konteks politik, ekonomi, geografi, hukum dan peraturan/perundangan cukup mendukung? Apakah bisnis Anda
akan
menimbulkan kerusakan pada lingkungan fisik?
Pertanyaan-pertanyaan di atas mencerminkan beragam permasalahan yang harus dihadapi.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan
menentukan daya tarik
setiap peluang bisnis.
SARING DAFTAR IDE BISNIS ANDA
Setelah Anda
memiliki sejumlah ide untuk
bisnis Anda sendiri –
sekurang-kurangnya lima atau
mungkin lebih
dari dua
puluh, tugas
Anda berikutnya
adalah mencoba mengurangi
jumlahnya menjadi tiga sampai enam ide
– yaitu ide-ide yang paling sesuai untuk Anda.
Anda bisa
memilih
ide-ide
yang paling sesuai dari daftar itu dengan memikirkan
secara cermat masing-masing ide. Mungkin
masih banyak
yang belum
Anda ketahui tentang jenis- jenis bisnis yang terdaftar
tapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa membantu Anda untuk memilih.
Teliti daftar
ide
Anda dan
buat
catatan mengenai masing-masing ide dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1.
Seberapa jauh Anda mengetahui
tentang produk atau jasa dari bisnis ini?
2.
Pengalaman apa yang Anda miliki yang akan membantu
Anda menjalankannya?
3.
Pengetahuan dan keterampilan apa
yang Anda
miliki yang akan membantu Anda menjalankan
bisnis ini?
4.
Di mana Anda dapat memperoleh saran dan informasi mengenai bisnis
ini?
5.
Bagaimana Anda tahu bahwa ada kebutuhan akan bisnis
ini di daerah Anda?
6.
Siapa yang akan menjadi pelanggan untuk bisnis ini?
7.
Apakah jumlah pelanggannya cukup memadai?
8.
Mampukah pelanggan membeli produk atau jasanya?
9.
Apakah bisnis ini merupakan satu-satunya bisnis yang sejenis di daerah Anda?
10.
Jika ada bisnis-bisnis lain
yang
sejenis
di daerah Anda,
bagaimana Anda bisa berhasil menyainginya?
11.
Bagaimana Anda bisa memasok
barang dan jasa
dengan mutu seperti
yang
diinginkan para pelanggan?
12.
·
|
13.
Mengapa Anda berpikir bahwa bisnis ini akan menguntungkan?
|
14.
|
15.
·
|
14.
Apakah bisnis ini membutuhkan peralatan,
bangunan atau
karyawan
terampil?
|
15.
|
15.Anda yakin dapat memperoleh pembiayaan untuk
membeli semua yang dibutuhkan?
16.Di mana Anda dapat memperoleh sumberdaya untuk memulai bisnis ini?
17.Apakah menjalankan bisnis semacam ini sesuai dengan kemampuan dan ciri-ciri pribadi Anda?
18.Apakah Anda cukup tertarik pada bisnis ini dan bersedia menyisihkan banyak waktu serta daya-upaya untuk membuatnya berhasil?
Setelah mengurangi daftar ide Anda menjadi beberapa (1 atau 2) ide bisnis yang Anda pikir paling sesuai, Anda perlu memperoleh lebih banyak informasi mengenai pasar untuk ide-ide bisnis itu. Tujuan Anda adalah mempertimbangkan faktor-faktor yang akan membantu Anda menerima atau menolak suatu ide bisnis. Berikut ini adalah dua metode yang bisa Anda pakai untuk menganalisis ide-ide Anda.
· penelitian lapangan
· analisis SWOT
PENELITIAN LAPANGAN
Dengan berbicara dengan
pelanggan,
pemasok dan para anggota masyarakat
bisnis , Anda dapat mengumpulkan informasi yang berguna tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ide bisnis
Anda.
Anda
dapat
melakukan diskusi
informal
dan pengamatan- pengamatan langsung atau Anda
bisa melakukan kunjungan dan wawancara formal.
Kunjungan-kunjungan itu memerlukan
waktu, tapi
dengan
melakukan
penelitian lapangan
Anda sudah mulai berperilaku seperti seorang pebisnis sukses
dan kontak-kontak
Anda selama
kunjungan-kunjungan itu juga
akan berguna bagi Anda
ketika Anda memulai bisnis Anda.
Orang-orang yang dikunjungi
Siapa-siapa yang perlu dikunjungi tergantung pada ide atau daerah penyelidikan. Jika Anda sedang memikirkan
untuk
membuka sebuah toko pengecer, Anda perlu berbicara dengan pemilik-pemilik toko lainnya – baik pesaing-pesaing Anda atau orang-orang yang memiliki toko-toko
sejenis. Anda mungkin ingin pergi
ke kota
lain untuk
berbicara dengan orang- orang yang tidak
akan
menjadi pesaing-pesaing langsung Anda. Anda perlu bicara
dengan pemasok-pemasok barang yang akan Anda
gunakan
atau Anda jual untuk mengetahui harga, penyimpanan dan pengangkutannya.
Harga-harga selalu berubah. Anda harus berhati-hati.
Jika Anda
memikirkan untuk
membuat suatu produk, Anda
perlu mengetahui bagaimana
cara membuatnya
dan peralatan serta
bangunan
yang dibutuhkan.
Anda juga
harus berbicara
dengan orang-orang yang memasok bahan-bahan
yang diperlukan
produk
Anda dan dengan orang-orang yang menjual peralatan dan mesin yang akan Anda pakai.
Apapun ide Anda, Anda
perlu memastikan bahwa
Anda berbicara dengan
para
pelanggan
potensial –
pandangan-pandangan mereka merupakan landasan untuk
menentukan
apakah Anda
memiliki ide yang baik.
Pertanyaan
pertama yang perlu Anda ajukan kepada
diri Anda sendiri mengenai ide bisnis Anda adalah SIAPA yang akan membeli. Siapa yang akan menjadi
pelanggan Anda:
muda, tua,
kaya, miskin, laki-laki,
perempuan? Dari daerah
perkotaan atau
pedesaan? Kemudian Anda harus menemui beberapa dari pelanggan potensial Anda dan berbicara
dengan
mereka.
Cobalah
memperoleh contoh
pelanggan
yang mewakili
dengan menemui berbagai
jenis orang. Jika produk Anda mungkin dibeli oleh siapa saja, pastikan bahwa Anda berbicara dengan laki-laki maupun perempuan, muda, tua dan setengah baya, baik mereka yang tingkat
kesejahteraannya di atas
rata-rata maupun di bawah
rata-rata. Jika Anda akan menjual kepada sejenis pelanggan tertentu, misalnya
wanita setengah baya, coba temukan perbedaan-perbedaan di
antara
kelompok
ini (kelompok etnis,
profesi dan lingkungan pemukiman yang berbeda).
Bicaralah dengan sekurang-kurangnya
sepuluh pelanggan. Jangan lupa mencatat data mereka (usia, jenis kelamin, perkiraan pendapatan mereka, dsbnya.).
Informan-informan kunci
Pihak
lain yang berguna untuk
diajak bicara adalah “informan-informan
kunci” atau “pemimpin opini”. Mereka
ini adalah orang-orang
yang banyak mengetahui bisnis yang akan Anda
buka atau banyak
mengetahui pelanggan potensial Anda. Mereka
adalah para pembeli
untuk perusahaan-perusahaan besar, atau pimpinan berbagai lembaga.
Termasuk dalam kelompok ini adalah pejabat-pejabat pemerintah – orang-orang di pemerintah
yang memantau industri tertentu. Termasuk dalam kelompok
ini adalah para manajer perusahaan-perusahaan
besar yang mengetahui pasar secara umum. Atau kelompok
ini bisa mencakup orang-orang
yang
bekerja pada LSM. Jika
Anda bisa
mendekati satu informan
kunci, mereka mungkin bisa
membantu Anda menemui lainnya.
Melaksanakan wawancara Anda
Anda memperkenalkan diri Anda sendiri dan ide bisnis apa di samping mencari informasi. Gambarkan ide
Anda secara positif.
Jelaskan mengapa Anda
menganggap
ide itu adalah sesuatu yang diinginkan pelanggan. Ini adalah kesempatan
pertama
untuk mencoba mempromosikan ide Anda.
· Bawalah beberapa lembar
kertas atau clipboard
untuk mencatat
atau HP untuk merekam apa yang
dikatakan responden. Jangan
menggunakan buku atau notes yang besar. Tanya
responden
apakah mereka berkeberatan Anda membuat catatan.
Jika mereka
tidak suka
Anda membuat catatan
atau merekam, cobalah mengingat-ingat apa
yang mereka katakan
dan catatlah secepat mungkin sesudahnya.
· Bawalah
daftar periksa (check list) untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan tapi lakukan
percakapan sealami mungkin. Biarlah satu pokok bahasan bersambung
ke pokok bahasan lain. Anda tidak
akan pernah
tahu apa yang dapat Anda
pelajari.
· Jangan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang hanya
bisa dijawab dengan
“ya” or “tidak”. Lebih baik ajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
menggunakan siapa? apa? mengapa? di mana? kapan? bagaimana? Sebagai contoh, jangan
bertanya “Apakah
Anda puas dengan produk ini?” Untuk
memperoleh jawaban
yang lebih baik bertanyalah “Seberapa
puas Anda dengan
produk ini?”
·
|
Jangan takut menyambung satu pertanyaan dengan pertanyaan lain.
|
|
·
|
Hanya ajukan satu pertanyaan
untuk
setiap kesempatan. Misalnya,
ajukan
pertanyaan :
|
“Berapa keuntungan yang Anda peroleh untuk setiap pesanan?” Jangan bertanya “Berapa keuntungan yang Anda
peroleh dan berapa yang harus Anda keluarkan untuk
transportasi?”
· Ulangi perkataan responden untuk memastikan bahwa Anda memahami benar apa yang mereka katakan.
Apa yang perlu ditanyakan kepada pelanggan
Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda bila bisnis Anda menawarkan produk atau jasa yang baru bagi
daerah itu
dengan
bila produk
itu sudah
ada. Untuk produk yang sudah ada pertanyaan-pertanyaan Anda mungkin mencakup:
· Di mana Anda membeli produk atau jasa ini?
· Di mana lagi Anda bisa memperoleh produk atau jasa ini?
· Mengapa
Anda membeli dari x?
· Betapa sering Anda membeli?
· Berapa harga yang Anda bayar?
· Bagaimana menurut Anda
mutu barang/jasa yang Anda beli?
· Bagaimana pendapat harga tentang harga beli Anda?
· Adakah sesuatu mengenai
produk yang bisa
diperbaiki? (model, kemasan, pelayanan)
· Apakah
Anda
tahu seseorang yang
merencanakan untuk
menawarkan
produk atau
jasa ini?
Jika bisnis Anda menghasilkan produk atau
jasa baru, Anda harus bertanya apakah
mereka ingin membeli produk atau jasa semacam itu, dan berapa
sering. Anda juga ingin
menduga pada harga berapa mereka mau membeli produk atau jasa semacam itu. Anda bisa bertanya
kepada mereka faktor-faktor
apa
yang penting,
seperti:
- model
- mutu
- kemasan
- kecepatan pelayanan (dapat diandalkan pasoknya)
- lokasi pembelian, atau bagaimana penyerahannya
- harga
- pelayanan.
· Jika Anda
punya
contoh
atau gambar produk Anda, ini bisa berguna.
Anda bisa bertanya orang apakah mereka menyukainya, dan apakah
yang
tidak mereka sukai mengenai produk baru itu.
· Sebaiknya mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang
membuat orang berpikir cermat.
Daripada bertanya “Apakah anda akan pernah mengunjungi restoran ‘take-away’ saya?” lebih baik bertanya “Apakah Anda
akan mengunjungi restoran ‘take away’ saya
setiap hari, sekali seminggu, dua
kali seminggu, sekali sebulan, atau tidak samasekali?”
· Bila menanyakan harga,
sebutkan
beberapa
harga dan tanyakan
harga berapa yang dianggap responden
paling
masuk akal.
Misalnya: “Berapa
harga
rata-rata yang wajar untuk ‘burger and chips’ yang dibawa? $4-6? $7-10?
$11-15?”
Apa yang perlu ditanyakan kepada pemasok, pedagang besar dan pesaing
Jika Anda
merencanakan
sebuah
toko pengecer, Anda perlu berbicara dengan pemasok
barang yang akan
Anda jual. Anda
bisa bertanya kepada mereka:
· Seberapa mudah Anda memperoleh produk-produk ini?
· Apakah produk-produk itu selalu tersedia?
· Jenis mutu apa yang tersedia?
· Pada harga berapa?
· Jenis penyimpanan/kemasan/pelayanan apa yang diperlukan?
Dari pedagang besar bahan yang perlu Anda ketahui adalah:
· Berapa
harga bahan saya untuk jumlah tertentu?
· Seberapa
jauh pasoknya dapat diandalkan?
· Siapa selain Anda yang memasok bahan-bahan ini?
· Adakah
permasalahan
spesifik
mengenai penyimpanan,
pengangkutan atau penggunaan bahan?
Anda bisa
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
semacam itu
kepada pesaing. Pemasok
dan pesaing-pesaing besar sering memiliki pandangan
yang
lebih baik mengenai
pasar. Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
seperti:
· Menurut pendapat Anda seberapa
jauh/seberapa sering orang
mau membeli produk
seperti produk saya?
· Berapa banyak pesaing
lain yang sudah memasok produk saya?
· Apakah
permintaan
pasar (jumlah pembeli)
atas produk saya
konstan atau
berubah sepanjang tahun? (Orang
mungkin membeli produk tertentu dengan jumlah lebih banyak pada waktu-waktu
tertentu, seperti
selimut di musim dingin, barang-barang
mewah menjelang Hari Raya,
pupuk sebelum
musim
tanam.)
· Adakah aspek-aspek produk yang dihendaki pembeli tapi
pembeli
tidak bisa memperolehnya
atau
bisa memperolehnya
tapi sulit?
· Produk lain apakah yang menurut Anda orang mau membelinya?
· Trend apakah
yang Anda lihat di masa mendatang?
Apa yang ditanyakan kepada
para
informan kunci
Pertanyaan apa yang Anda
ajukan kepada
informan
kunci
banyak
bergantung pada siapa mereka. Anda memilih mereka karena mereka memiliki pengetahuan spesifik mengenai pasar
atau produk. Mungkin
mereka adalah
juga pelanggan-pelanggan besar. Pertanyaan- pertanyaan umum seperti yang diajukan kepada pemasok bisa dipakai di sini.
· Bagaimana bisnis ini membantu masyarakat?
· Menurut Anda seberapa jauh orang
membutuhkan produk atau jasa semacam
ini?
· Apa yang menurut Anda akan paling banyak
mendorong orang untuk membeli? (misalnya
mutu, model, harga, pasok, dsbnya.)
· Apakah menurut Anda bisnis ini bisa tumbuh nanti?
· Bagaimana trendnya?
· Apakah
orang
membutuhkan produk
ini sepanjang waktu
atau apakah
permintaannya
bersifat musiman?
· Adakah aspek-aspek produk yang dihendaki pembeli tapi
pembeli
tidak bisa memperolehnya
atau
bisa memperolehnya
tapi sulit?
· Adakah aspek-aspek lain
yang menurut Anda ingin dimiliki orang?
Rencana Bisnis
Dalam mewujudkan keempat komponen itu menjadi kenyataan,
diperlukan
suatu rencana. Dalam bisnis, rencana ini biasanya
disebut Rencana Bisnis. Secara keseluruhan, rencana bisnis harus menunjukkan empat hal utama, yaitu:
· Di mana posisi Anda saat
ini dengan ide,
proyek atau bisnis Anda atau pada tahap
mana;
· Apa yang Anda ingin lakukan ;
· Apa yang akan Anda lakukan;
· Dan bahwa
proyek
tersebut bernilai.
Rincian mengenai Rencana Bisnis akan dibahas dalam Semester 2 dan Semester 3.
Organisasi dan Manajemen
Bisnis itu kemudian perlu mulai beroperasi dan setelah dibuka, bisnis perlu dikelola. Dalam memulai bisnis, atau sebelum mulai beroperasi, mungkin ada beberapa ketentuan hukum atau
persyaratan lain yang harus dipenuhi. Mungkin dibutuhkan konsultasi dengan para
profesional seperti pengacara,
akuntan
dan/atau staf dari lembaga pengembangan
usaha kecil untuk memperoleh nasihat.
Keseluruhan
bisnis dan proses memerlukan pengelolaan, dan mutu pengelolaan – khususnya, mencari dan menangani
pelanggan,
manajemen
kas
dan keuangan, pemasaran, menangani pegawai, berhubungan dengan pemasok, sistem
pengendalian – akan mempengaruhi kinerja.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUKA USAHA
Langkah
|
Topik
|
Merancang bisnis
|
Membangkitkan ide bisnis
Penelitian pasar
Analisis SWOT
|
Mengembangkan bisnis
|
Menyusun Rencana Bisnis
Menghimpun modal (modal sendiri, keluarga, bank) Mencari lokasi
Mengatur logistic
|
Mengelola bisnis
|
Kalkulasi biaya & penetapan harga
Pemasaran Akuntansi
Manajemen waktu
Managemen keuangan Pengendalian persediaan Bisnis dan pribadi
|
Mengevaluasi bisnis
|
Kinerja keuangan
Kinerja bisnis
Penyesuaian rencana
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar